Ayah, bimbing saya menjadi Entrepreneur

Tanamkan kreativitas, tanggung jawab, dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru agar bisa melahirkan generasi berikutnya yang memiliki jiwa Entrepreneur tangguh.

Budi Suryanto

Ahad 4 Desember 2022, saya menghadiri wisuda anak pertama. Nadira Maysa Suryanto yang lulus dari Bisnis Management International, Universitas Brawijaya. Ada yang menarik buat saya saat Rektor menyampaikan pembekalan singkat untuk para wisudawan yang saat itu berjumlah hampir 700 orang. Beliau menyampaikan bahwa “ Setelah kalian lulus jangan hanya berpikir mencari pekerjaan tapi berpikir & berusahalah untuk menjadi seorang Entrepreneur sehingga lebih bisa memberi kemanfaatan secara langsung bagi banyak orang, karena di Indonesia perlu lahir pengusaha – pengusaha muda hebat…”


Dan memang untuk sukses dalam beberapa dekade kedepan pastinya akan jauh lebih menantang dibanding generasi kita sekarang apalagi era sebelumnya. Sudah berapa jenis pekerjaan maupun bisnis yang dulunya merupakan profesi idola tapi sekarang sudah menjadi satu cerita yang sudah sulit kita temui, seperti tukang pos ataupun bisnis wartel – warnet. Dimana industri terus berubah dan era distrubsi dengan cepat menjadi satu kenormalan baru.

Dalam karir, kedepan anak-anak akan bekerja dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia, mereka akan menghadapi masalah yang sangat kompleks, dan mereka harus melewati satu lanskap yang berubah dengan cepat dimana diperlukan kompetensi entrepreneurship buat mereka.

Dimana pernyataan sang Rektor ini, merupakan salah satu dasar buat Nadira dalam memilih dan menentukan jurusan kuliah yang akan dia pilih saat itu, dimana waktu itu dia mengatakan ke saya “Ayah, bimbing saya menjadi Entrepreneur…….”.

Sejak semester 3, Nadira sudah saya libatkan untuk mengurusi semua hal yang berhubungan dengan digital marketing di Narana Group. Dan saat terjadi pandemi covid di 2020 yang mengharuskan dia harus melakukan perkuliahan secara online jadi tidak harus tinggal di Malang, hal ini menjadi awal bagi dia lebih menseriusi keinginannya untuk melahirkan satu perusahaan digital agency.

Dan di bulan Oktober 2020, bersama 2 orang lainnya mendirikan perusahaan digital marketing agency yang diberi nama DIGITAL360, yang dalam 2 tahun lebih perjalanannya telah banyak memberikan support membantu para UKM dalam melakukan strategi & promosi di dunia digital dan pastinya Nadira & team sangat berperan besar dalam pertumbuhan anak usaha di Narana Group.

Team Digital 360

Ada anak-anak yang tumbuh dan siap untuk menghadapi dunia nyata. Mereka memiliki sikap, skill, dan dapat melihat peluang yang tepat untuk mereka. Mereka bersemangat tentang hidup, mereka tahu dan harus siap dengan apa yang akan terjadi dalam kehidupan mereka.
Membesarkan anak dengan jiwa entrepreneur dan keterampilan yang terkait dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih baik meskipun nantinya mereka tidak masuk atau mengembangkan bisnis. Setidaknya, rangkaian keterampilan yang sama akan mengarahkan mereka menuju pada peluang yang tepat untuk mereka.

Saya coba rangkum empat langkah dalam menumbuh kembangkan anak-anak, agar tercipta pola pikir Entrepreneur sejak dini :

  1. Kembangkan pola pikir entrepreneur
    Menanamkan mereka dengan keyakinan dan nilai-nilai yang selaras dengan entrepreneur bisa dimulai sejak dini. Keyakinan seperti “membuat kesalahan adalah bagian dari kesuksesan” atau “ada banyak peluang di luar sana untuk bisa mendapatkan kesempatan yang tepat “ adalah penanaman keyakinan yang baik. Pola pikir entrepreneur akan memberi mereka kesadaran akan peluang untuk menciptakan sesuatu yang bernilai di era distrubsi seperti sekarang ini.
  2. Perkenalkan keterampilan kewirausahaan
    Memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan seperti penjualan, promosi, pemasaran, pembuatan produk, keuangan, melayani pelanggan, pembuatan kesepakatan, negosiasi, dan leadership akan mengubah hidup mereka, apa pun yang pada akhirnya mereka lakukan untuk pekerjaan. Daripada hanya berfokus pada keterampilan akademis yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai bagus, membesarkan anak-anak entrepreneur adalah tentang mengembangkan soft skills yang sering dikaitkan dengan perkembangan karier yang dinamis.
  3. Beri mereka peluang dunia nyata.
    Di keluarga kami belajar dengan melakukan. Kami juga belajar dengan bereksperimen, mengutak-atik, dan membuat kesalahan. Jangan ragu untuk mengajak ataupun melibatkan anak-anak dengan dunia luar, dampingi mereka saat berinteraksi dengan dunia usaha secara nyata karena hal ini akan memberikan pelajaran secara nyata. Ajak mereka berbicara dengan pelanggan, dorong mereka untuk menjual barang di marketplace atau bertemu langsung dan berbicara dengan team anda tentang ide produk mereka. Anak kami yang ke-2 Araya Putra Suryanto setelah lulus dari pondok tahun lalu, sebelum melanjutkan kuliah sudah mendirikan satu startup yang diberi nama Kustompedia.
  4. Jadilah Mentor buat mereka ( bukan mengajar)
    Pengusaha di setiap tahap bisnis bisa mendapatkan keuntungan dari bimbingan seorang mentor atau Coach. Seorang coach atau mentor membimbing anak-anak menuju ide dan perilaku yang lebih banyak ide serta akal tanpa harus memberi tahu mereka jawabannya. Anda juga dapat mendorong anak-anak Anda untuk bertemu dan belajar tentang pengusaha yang telah mengelola bisnis dengan sukses, yang telah menciptakan sesuatu. Memperkenalkan anak-anak Anda pada teladan entrepreneur di dunia nyata dapat meninggalkan kesan mendalam bahwa “jika memungkinkan bagi mereka, itu mungkin bagi saya”.

Pada akhirnya, gambaran yang lebih besar tentang membesarkan seorang anak entrepreneurship bukanlah tentang mendorong anak Anda untuk menjadi Steve Jobs atau Chairul Tanjung berikutnya – tidak masalah jika mereka tidak terjun ke dunia bisnis dalam hidup mereka. Yang paling penting adalah anak Anda memiliki kekuatan untuk menetapkan tujuan baik yang tepat untuk mereka, mengejar tujuan tersebut, dan bisa segera melakukan adaptasi untuk berputar disaat yang tepat ( agile ). Pola pikir dan skill ini akan membantu mereka untuk apa pun yang mereka pilih dan lakukan.

Entrepreneurship bukanlah tentang neraca ataupun target omset, ini tentang melayani orang lain dengan cara yang terukur dan berkelanjutan. Ini tentang menemukan solusi untuk masalah kompleks dan tentang menyatukan orang lain ke dalam visi Anda.

Keterampilan kewirausahaan yang Anda kembangkan pada anak Anda hari ini mungkin menjadi kunci bagi mereka untuk memiliki karier yang hebat, sebagai pemecah masalah dalam skala besar ataupun sebagai game changer dalam memulai bisnis.